Ternyata Disamping Tidak Membangun Jembatan Darurat, Prooyek Jembatan Air Aman Juga Tidak Memiliki Dereksikeet dan Pembangunannya Diduga Memakai Besi Bekas

Para pekerja Saat Memasang Bim atau Tulang Jembatan diduga Menggunakan Besi Bekas

Para pekerja Saat Memasang Bim atau Tulang Jembatan diduga Menggunakan Besi Bekas

Potongan Bim yang Diduga Sebagai Besi Bekas
Baturaja, cahayapenanews.com-jika  edisi sebelumnya media ini menyoroti terkait tidak dibangunnya jembatan darurat dan terjadinya pemotongan besi tiang pancang untuk ovrit pada pengerjaan proyek pembangunan jembatan Air Aman Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan oleh PT.Samo Lokak Rezeki.
Namun kali ini, berdasarkan hasil investigasi cahayapenanews.com Rabu,(22/09/2021) di areal lokasi proyek nampak para pekerja proyek tidak memakai Septi (alat pelindung diri). Disamping itu, pihak ketiga sepertinya tidak membangun Dereksikeet yang layak pada proyek tersebut alias asal-asalan.Bahkan terindikasi pula ntuk oprasi alat berat belum memiliki izin dari dinas terkait, begitupun sertifikat operator alat berat juga dipertanyakan. Dari pantauan media ini nampak ada potongan besi Bim bekas yang diduga dipakai untuk alas bawah kerangka jembatan.
Sekedar mengingatkan, bahwa pembiayaan proyek tersebut digelontorkan melaui dana APBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021 Sebesar Rp 9.447.856.678.16; diduga kuat sarat korupsi.
Sebagaimana berita yang telah dilansir media ini pada edisi sebelumnya dengan judul Proyek Pembangunan Jembatan Air Aman terindikasi Sarat Korupsi.
Bahwa sebelum penanaman tiang pancang untuk Ovrit, para pekerja diduga kuat telah memotong sebagian tiang pancang yang seharusnya tidak boleh dilakukan tanpa alasan yang jelas.Disamping hal tersebut Pihak ketiga PT.Samo Lokak Rezeki terindikasi Pula tidak membangun jembatan darurat sebagaimana tanggung jawabnya.
Diketahui jembatan darurat bukanlah karya dari pihak ketiga, melainkan telah dibagun  sebelumya oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Selatan ketika jembatan Air Aman saat itu mengalami kerusakan parah dengan kondisi badan jembatan yang ambruk hingga terputus.
Pelaksana lapangan proyek jembatan Desa Lubuk Batang Lama Padli yang dikonfirmasi media ini Rabu, (22/09/2021) terkait Dereksikeet dan Septi, dia berkilah, bahwa pihaknya telah menyediakan Septi akan tetapi para pekerja tidak mau memakainya. Terkait Dereksikeet yang tidak dibangun dilokasi proyek pihaknya telah membangun diluar lokasi proyek atau diluar Desa Lubuk Batang Lama.
” Septinyo ado pak, dasar mereka Bae dak galak pake. Dereksikeet Ado Kito bangun di banuayu sekalian tempat tinggal disano,” ujar Padli.
Terkait izin oprasional alat berat dan sertifikat yang dimiliki operator alat berat Padli mengakui kurang paham terkait hal tersebut. Menurutnya dirinya hanya bekerja, dan hal tersebut adalah urusan pihak kantor, taunya dirinya bekerja. Mengenai besi bekas tulang rangka alas jembatan (Bim) yang dipakai, menurut Padli besi tersebut terkena hujan, dan besi itupun hanya untuk digunakan sebagai Stiger. #zen#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *