Diputaran Kedua Muhammad Wiwin Terpilih Sebagi Ketua PWI OKU

Ketua PWI Sumsel H.Firdaus Komar, SPd.M.Si

Baturaja, cahayapenanews.com-Muhammad Wiwin, SHI akhirnya terpilih sebagai Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten OKU Priode 2021-2024 dalam pemilihan (konperkab) pada putaran terakhir. Muhammad Wiwin berhasil unggul dengan perolahan suara sebanyak 13 suara, sedangkan Imam Nuryadin, SHI mendapatkan sebanyak 10 suara.

PLH Bupati OKU Drs.H. Edward Candra, MH

Konferkab Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diselenggarakan di Pendopo Kabupaten (Rumah dinas bupati OKU) Jumat (22/10/2021) yang dibuka langsung oleh PlH Bupati OKU Drs. H. Edward Candra, MH. Konferkab PWI OKU kali ini mengangkat tema Maju Bersama PWI Tangguh.

Sebelumnya diputaran pertama ada tiga kandidat yang berkompetisi merebut posisi Ketua PWI OKU, masing-masing adalah Muhammad Wiwin (Harian Suara Rakyat) mendapatkan 6 suara dan Imam Nuryadin (OKU Ekspres) mendapat 11 suara sedangkan Yudi Saputra (Harian Radar Sumsel) mendapatkn 6 suara. Dikarenakan tidak tercapainya 50 %+1 dan ada dua kandidat yang memperoleh jumlah suara yang sama maka dilakukan pemungutan suara mencari kandidat yang pantas ntuk berkompetisi berhadapan dengan Iman Nuryadin diputaran kedua.

Lalu Muhammad Wiwin pun berhasil memperoleh 16 suara dan Yudi Saputra memperoleh 6 suara, sedangksn 1 suara dinyatakan tidak sah hingga ditetapkanlah Muhammad Wiwin yang maju bersaing menghadapi Imam Nuryadin di putaran kedua.

Kemudian pada putaran kedua Muhammad Wiwin berhasil unggul dengan mengantongi perolehan13 suara sedangkan Imam Nuryadin mendapatkan 10 suara sah.Bertindak sebagai pimpinan sidang pada Konfrerkab PWI OKU H. Anuar Rasuwan (Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sumsel) yang dihadiri pula oleh Ketua PWI Sumsel H. Firdaus Komar, SPd.MSi, Sekretaris PWI Sumsel Dwitri Kartini, SE. AK dan Ketua Seksi Daerah PWI Sumsel M. Rofe’i.

Ketua PWI OKU Purwadi, SP dalam laporannya mengatakan, bahwa anggota PWI OKU berjumlah 35 orang dan dari jumlah tersebut yang memeiliki hak suara sebanyak 25 orang. Namun menurut Purwadi ada 3 anggota tidak bisa memilih dalam Konfekab kali ini dikarenakan kartunya tidak aktif (habis masa berlaku). Sehngga anggota biasa yang bisa menyalurkan hak suaranya sebanyak 22 orang ditambah 1 hak suara dari pengurus PWI Sumsel. Pemilih yang hadir sebanyak 16 orang dan yang bermandat 6 orang.

Sementara itu Ketua PWI Sumsel H. Firdaus Komar, SPd. M.Si dalam sambutannya mengatakan, PWI merupakan organisasi profesi wartawan yang tertua, karena PWI lahir tahun 1946, dan hingga saat ini PWI mampu menyesuaikan dalam segala kondisi bersama pemerintah disegeala tingkatan untuk menjalankan roda pemerintahan.

Purwadi, SP Ketua PWI OKU Priode 2018-2021 Saat Memberikan Cendramata Kepada PLH Bupati OKU Drs.H Edwar Candra, MH

” Wartawan PWI senantiasa mengabarkan berita-berita positif yang sifatnya membangun termasuk pemberitaan yang bersifat edukatif yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait dalam penanganan virus covid-19. Selain itu PWI juga ikut melakukan kontrol sosial yang bertujuan untuk membangun,” papar Firdsus Komar.

Nampak hadir dalam acara Konferkab PWI OKU, PLH Bupati OKU Drs.H.Edward Candra, MH, Ketua DPRD OKU Ir. H. Marjito Bahri, Kapolres OKU diwakili KBO SatIntelkam Ipda Abdul Mujib, Dandim 0403/OKU diwaikili oleh Kasdim Mayor Inf Sukriyanto, Asisten Satu Setda OKU Drs. Slamet Riyadi, MSi, para Ketua Organisasi wartawan,Ketua KPU OKU Naning Wijaya, kepala OPD jajaran Pemkab OKU serta para tamu undamgan lainnya.

Pada kesempatan itu, PlH Bupati OKU Drs. H. Edward Candra, MH dalam sambutannya mengatakan, bahwa keberadaan media memberikan ruang keterbukaan informasi publik.

“Berkat kecepatan informasi wartawan, pemerintah bisa segera responsif dengan melakukan tinndakan untuk mengatasi masalah. Sinergi wartawan dan pemerintah harus berjalan harmonis. Berbagai inovasi dari pemerintah bisa disebar luaskan oleh media. Diera digitalisasi ini semua orang bisa menjadi penyebar informasi melalui medsos, namun tingkat keperceyaan masyarakat tentu terhadap infomasi yang disampaikan media-media konvensional tetap tidak tergeser. Itulah sebabnya media masa yang patuh dengan kode etik jurnalistik kode etik wartawan bisa menjadi rumah penyejuk penyeimbang sekaligus bisa menjadi filter dalam menangkal berita-berita hoax yang beredar liar di medsos,”tutup Edward Candra.#zen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *